Mr. Mac Resto Malang: Berkembang Karena Keuletan, Buka Cabang Ketiganya

Suatu hari di tahun 1995 seorang lelaki bertekad ingin mengubah nasib dengan hijrah ke Malang. Meninggalkan seorang istri dan anak, dengan harapan ketika usahanya berkembang akan segera memboyong keluarga kecilnya. Melewati perjuangan dan keuletan, akhirnya usahanya berkembang dan dikenal sebagai Fried Chicken Mr. Mac. Bagaimana kisahnya, simak yaaa…

Resto Mr. Mac di malam hari (dok. Pri)

Awalnya hanya berbekal alat masak pinjaman dari sang mertua, lelaki yang bernama Machrus itu memulai usaha ayam krispy atau fried chicken.  Dia membuka usahanya disebuah food court di depan toko buku “Siswa”.  Standnya hanya berukuran 1,2 x 2 meter.  Tapi tak menghalangi niatnya untuk membuka usaha kuliner.

Bulan pertama menjalankan usahanya semua ditangani sendiri.  Mulai dari mecari bahan ayam potong,  bumbu hingga mengolah dan menyajikan ke pelanggan.  Alhamdulillah,  usahanya dari hari ke hari menunjukkan kemajuan. Sebulan kemudian Machrus mencari 2 orang pekerja untuk membantunya. Usahanya semakin hari semakin ramai hingga 1,5 tahun kemudian, dia memboyong anak istrinya tinggal  di Malang.

Resto Mr. Mac Asli Indonesia

Ada yang mengira nama Fried Chicken Mr. Mac adalah produk luar negeri.  Padahal brand tersebut diambil dari penggalan nama owner MACHRUS.  Karena menjual ayam krispi yang identik dengan menu western,  sehingga untuk menjadi daya tarik akhirnya ditambah jadi Fried Chicken Mr. Mac.  Rupanya nama brand itu menjadi ladang rejeki bagi Machrus yang pernah berjualan roti bakar di Surabaya.  Usahanya ramai mengalami puncaknya dari tahun 1998 hingga 2004. Disaat itu Mr.  Mac bisa menghabiskan 110 ekor ayam/ hari bila keadaan ramai.  Sedangkan saat sepi minimal 70 ekor. Tahun 2005 saat ada isu flu burung santer,  usahanya perlahan mulai menurun.

Mencicip fried chicken Mr. Mac yang gurih dan renyah (dok.pri)

Mau tak mau “otak” bisnis Mr Mac pun berjalan.  Mantan manajer sebuah restoran Jepang di Surabaya ini pun akhirnya ekspansi dengan membuka outlet di Kepanjen pada tahun 2006 di Jalan Kawi 25. Tiga tahun kemudian tepatnya tahun 2008, kembali membuka outlet kedua di Turen tepatnya di Jalan Panglima Sudirman. Kedua outlet itu sampai sekarang masih bertahan dan beromset ratusan juta per bulan.

Lantai 1 Mr. Mac yang baru (dok.pri) Teras lantai 2 Mr. Mac yang baru (dok.pri)

Sementara beberapa waktu lalu food court “Siswa” tutup karena tempatnya dibuka usaha lain oleh pemilik gedung. Sambil mengelola 2 cabang yang telah stabil omsetnya,  Pak Machrus mencari lokasi yang strategis untuk membuka cabang ketiganya.  Akhirnya dipilihlah lokasi di Jalan Cengger Ayam no 30 Malang sebagai outlet ketiga Mr. Mac Resto. Oulet yang berkonsep resto ini baru buka 7 Desember 2018.

Nikmatnya Tak Terduga ala Resto Mr.  Mac

Menurut Pak Machrus,  tagline “nikmatnya tak terduga” ini tercipta dari seorang pelanggan sejatinya . Adalah seorang turis Jerman yang tinggal di Malang hampir setiap hari menyambangi outletnya.  Menu yang favorit di lidah orang Jerman itu perkedel dan dadar jagung.  “Itu yang menginspirasi tagline nikmatnya tak terduga.  “Pelangan kami setiap merasakan menu selalu begumam hmm nikmat,  nikmattt…”, papar bapak dengan 2 orang anak ini.

Hingga kini tagline itu yang dipakai termasuk di outlet ketiganya. Di outlet ini berkonsep resto dengan bangunan 2 lantai.  Lantai pertama untuk order menu dam juga ada beberapa kursi di ruangan yang cukup luas.  Interiornya cozy banget dan instagrammable. Sedang di lantai 2 bisa untuk acara ngumpul bareng bersana keluarga,  teman kantor atau komunitas.  Bisa untuk 150-200 pengunjung lho.  Fasilitas juga lengkap ada WIFI,  slide projector atau infocus,  mushola, toilet yang bersih dan parkir yang luas. Semua yang dicari orang untuk menikmati waktu  semua tersedia.

Salah satu spot menarik di Resto Mr.  Mac (dok.pri)

Tentang menu makanan lengkap dari nasi goreng,  chinese food, menu tradisional, western hingga sajian iga sampai seafood ada. Minuman pun beragam dari kopi, jus dan es krim juga ada.  Sepertinya menu di outlet ketiga ini pantang untuk “menolak” menu. Harga terjangkau berkisar 4 ribu hingga 25 ribu rupiah dan HALAL.

 

Soal rasa insha allah tidak mengecewakan dan ini menjadi pehatian owner. Dari awal merintis usaha kuliner, hal yang diperhatikan adalah rasa. “Jangan sampai merubah rasa yang sudah ada,  harus tetap dipertahankan, ” ungkapnya.

 

Ketika ditanya rahasia kesuksesannya, Pak Machrus dengan padangan berkaca-kaca menguraikan rahasianya. “Ulet,  tekun dan terus berusaha disiplin,” tegasnya. Menurutnya, dalam membuka suatu usaha harus mempersiapkan : plann,  do,  check  and action.  Harus ada perencanaaan,  kerjakan,  cek atau evaluasi dan beraksi atau berjualan secara maksimal.

Mr. Mac (baju merah) saat berbincang dengan blogger (dok. pei)

Saat berbincang dengan kami para bloger dilantai 2 resto Mr. Mac, owner yang berpenampilan sederhana ini bercerita tentang perjalanan hidup dan bisnisnya. Pak  Machrus bisa membuktikan, bahwa setelah keluar dari pekerjaan, dia lebih bisa mandiri.  Terbukti dengan keuletannya, di tahun ketiga Pak Machrus mampu membeli rumah yang yang dulu dikontraknya.  Hingga kini rumah tersebut masih ditempati di jalan Ikan Hiu 14 Malang. Sebuah perjuangan yang penuh kegigihan dan akhirnya berbuah manis.

Saat kami berkunjung di Mr. Mac di lantai 2 (dok. istimewa)

Yuk jangan ragu untuk mencicipi menu-menu Mr.Mac Resto. Atau bagi yang membutuhkan tempat untuk acara ngumpul bersama keluarga atau komunitas, bisa memanfaatkan lantai 2. Sudah tahu kan fasilitasnya yang lengkap itu?  Menu beragam dan bisa dipilih sesuai selera. Silahkan reservasi ke Resto  Mr.  Mac ke no 082141845113 atau langsung ke Jalan Cengger Ayam no 30 Malang.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *