Goa Gong yang Unik di Pacitan
“Melihat satu sudut unik ciptaan-MU yang luar biasa, membuat syukur yang tak berkesudahan” ~nyk_mlg~
Alam Indonesia memang luar biasa keindahannya. Setiap sudutnya memancarkan hal yang menarik perhatian semua orang. Itu menjadikan kita semakin percaya dengan kebesaranNya.
Salah satu ciptaanNya yang memesona adalah Goa Gong. Dari namanya saja bikin pemasaran ya. Tahu kan gong itu adalah salah satu jenis gamelan yang berukuran besar. Selain itu bunyinya yang besar menggema kan?
Nsh Goa Gong berlokasi di Kabupayen Pacitan, Jawa Timur. Kota ini adalah kota asal mantan presiden RI. Sapa yang siapakah beliau?
Kalian tergelitik gak sih, kenapa goa di Pacitan ini dinamakan Goa Gong? Awalnya aku juga penasaran banget. Kudubdicari dong jawabannya. Ya pastilah. Jadi yuk kemon lanjut simak yaa…
Jadinya hari itu aku bersama sahabat Rainbow Moms berkunjung ke Goa Gong. Ke goa ini adalah ranfkain jalan-jalan setelah menyambangi beberapa tempat wisata di Jogja, Jateng dan Jatim.
Huwaa…traveling yang istimewa. Kenapa? Karena dalam tiga hari 2 malam kamu berkunjung ke tiga provinsi. Iya kan? Sesuatu gitu lho emak-emak strong melakujan perjalanan panjang.
Balik lagi kenapa dinskan Goa Gong? Ternyata bukan karena ada batu di dalam goa yang mirip seperti gong. Gong adalah alat musik tradisional gamelan asal Jawa. lho.
Tapi karenar ada stalagtit panjang yang kalau kita pukul memakai tangan, bunyinya seperti bunyi gong. Konon itulah kenapa disebut Goa Gong. Goa ini ditemukan oleh Mbah Noyo Semito dan Mbah Joyo pada tahun 1930-an.
Menuju ke lokasi Goa Gong di desa Bomo, Punung Kab Pacitan, kudu melewati jalan setapak. Begitu ada jembatan yang lumayan panjang, jalan berikutnya agak menanjak di ketinggian. Hanya beberapa menit saja–kurang lebih 10 menit–saya tiba di mulut Goa Gong.
Didepan goa banyak yang menawarkan jasa sewa senter dan juga pemandu goa. Tidak wajib bagi pengunjung untuk memakai jasa mereka. Tapi yang jelas sangat membantu pengunjung untuk lebih tahu tentang sejarah Goa Gong.
Goa gelap, pasti. Tapi kalau sudah beradaptasi, meski tanpa senter kita bisa melihat sekitar goa, karena ada lampu yang memberi penerangan dalam goa. Pengunjung juga harus hati-hati, jalanan yang saya lalui basah oleh tetesan air dari stalagtit dan stalagmit. Untuk keamanan pengunjung, jalan dalam goa pun berpagar stainlees steel.
Masuk beberapa meter saja, saya bisa melihat pemandangan bebatuan yang memukau. Meski penglihatan terbatas, terlihat stalagtit dan stalagmit yang tak beraturan sangat menakjubkan. Goa Gong yang dibuka tahun 1993 adalah hasil proses alam yang sangat indah ini. Semua mengingatkan betapa agung Sang Pencipta. Subhanallah…
Goa Gong ini memiliki 7 ruangan diantaranya terdapat 5 sendang yang dipercaya memiliki kelebihan. Salah satu diantaranya adalah Sendang Kamulyan. Konon orang yang membasuh wajah dengan air dari sendang tersebut bisa memperoleh kemuliaan dalam hidupnya.
Untuk mengitari seluruh ruang Goa Gong butuh waktu sekitar 2 jam. Jalannya tak datar, kadang naik dan turun. Yang pasti di sisi kanan dan kiri hanya ada pandangan yang woowww…Apalagi di balik tegarnya stalagtit dan stalagmit ada pencahayaan warna warni. Alhasil, hanya ada decak kagum saya yang tak berkesudahan. Tuhan Pencipta memang Maha Segala…
Bila berkunjung ke Pacitan, jangan lewatkan untuk menikmati indahnya Goa Gong. Banyaknya goa yang ada di kota Pacitan hingga kota ini berjuluk kota dengan 1001 goa.