Empat Alasan Kenapa Suka Drama Romantis

Empat Alasan Kenapa Suka Drama Romantis. Lihat tema tantangan menulis hari kedua, jujur rada bingung. Terkait tentang film atau drama mana yang lebih menarik dan digemari. Ada beberapa pilihan seperti drakor, film klasik, telenovela, kolosal, film dokumenter dll. Ada beberapa yang pernah jadi drama atau film yang menarik perhatian saya dalam waktu yang berbeda. Kalau menurut saya sih, mengikuti jaman dan usia. Owh begitu…Bingung kan?

Flashback ke jaman masih kuliah saja ya…  Dulu saya lebih suka nonton rame-rame, meski yang ditonton film atau drama romantis. Biasanya habis kuliah, janjian sama teman-teman untuk nonton di studio 21. Tapi seingat saya  lebih sering ditraktir sama senior yang udah pada kerja. Hehe…nonton gratis..Aseeekkk…

Saya jadi ingat film Ghost yang dibintangi oleh Demmi Moore bareng Patrick Swayze. Atau seperti film Pretty Woman yang dibintangi aktris ternama Julia Robert dan Richard Gere. Ada juga film yang sampai sekarang masih tayang di TV film romatisme yang berakhir sedih Titanic. Film yang dibintangi Kate Wynslet dan Leonardo yang diangkat dari kisah cinta nyata.

Meski saya menonton beberapa tahun lalu, tapi alur ceritanya masih saya ingat betul. Karena apa? Pastinya ya cerita romantisme yang terlalu menyentuh hati. Jadi susah untuk move on…hehe

(Dok.ist)

Rasanya terlalu klise ya … Tapi ya gitu kalau seusia anak kuliahan senang yang romantis-romantis. Ehmmm…Bisa ditebak usia saya kan? Karena film yang saya sebut itu film jadul…wkwkwk…

Baca juga: Seventeen Sebuah Kenangan?

Tapi disisi lain tahun 90-an saat telenovela berkibar di TV swasta Indonesia, saya juga ikut menikmati lho. Seperti Maria Mercedes. Ujung-ujungnya alur ceritanya juga tentang percintaan, hubungan antara si kaya dan si miskin yang saling tertarik, trus mendapat tantangan dari keluarga. Kalau saya lebih suka film atau drama romantis yang ceritanya lebih masuk akal atau tidak mengada-ada.

Bertambah tahun bahkan hingga kini, tetap pilihan pada drama atau film yang mengusung keromantisan. Hehe…berasa hanyut dan ikut merasakan apa yang dialami sang pemain. Ahayyy…Tema percintaan dan romatisme kan tetap ada selama ada kehidupan bukan?

Ada beberapa alasan sih menurut saya. Diambil dari pengalaman pribadi, juga lihat kehidupan sekeliling srhari-hari. Apa tuh alasannya? Nih…

1. Mengasah Rasa

Ini sih menurut saya ya…Kalau orang suka menonton drama atau film yang romantis, perasaan kita ikut hanyut. Alur cerita memancing emosi kita. Dengan kata lain, orang yang suka sesuatu yamg romantis biasanya memiliki perasaan halus. Bener kan?

2. Menandakan Tak Suka Kekerasan

Meski kadang film romantis dibarengi dengan aksi sedikit kekerasan atau sesuatu yang menyakitkan, tapi pada dasarnya orang yang suka drama romantis tidak suka kekerasan, baik fisik maupun bathin. Ya nggak?

3. Lebih Nyata

Kehidupan romantis meski kadang menyentuh rasa sedih, tapi memberi pembelajaran nyata dalam hidup seseorang. Ada nilai plus yang ternyata ada dalam kehidupan nyata. Bisa diambil hikmahnya dalam drama atau film romantis tersebut. Sehingga bermanfaat bagi penontonnya.

4. Membuat Awet Muda

Ini sih menurut penilaianku. Dengan menonton drama atau film romantis membuat awet muda. Karena apa? Ingat yang indah-indah dengan hati bermekaran mengundang rasa bahagia. Bukankah bahagia membuat kita awet muda? Hehe…Semoga.

Nah itu sih alasan kenapa saya lebih suka drama romantis yang bisa mengaduk-aduk perasaan. Dari jaman muda hingga kini sih. Tapi kalau sekarang jarang nonton di bioskop atau studio 21. Kalaupun nonton sekarang pilih-pilih karena mengikuti keinginan anak.

Kalau bisa dibilang, saya ngawal anak-anak gitu. Seperti nonton film Keluarga Cemara. Alur cerita yang mudah dicerna oleh anak-anak saya. Atau pernah ngawal nonton film remaja Surat Cinta Untuk Starla. Tuh kan pilihannya juga jatuhnya ke film romantis. Hehe…

Intinya ya film atau drama romantis yang lebih menarik perhatian saya. Lebih mengena dan mengulurtarik rasa. Bisa menghanyutkan suasana hati. Kalau kalian lebih suka atau tertarik drama atau film yang bagaimana?

Yuk sharing…

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *