“Sungguh saat menikmati ciptaan-MU, saat itu juga aku merasa KAU memberi anugrah terindah” ~ Nyk Mlg ~
Kalimat yang klise itu kutulis ketika berusaha mengumpulkan rekaman memori. Rekaman tentang sebuah perjalanan untuk menemukan sebuah rasa lepas dan fresh. Ya jejak langkah ke sebuah tempat yang indah: Wisata Bromo.
Tahu Gunung Bromo kan? Gunung dengan panorama cantik ini bisa lho menyihir penglihatan semua orang. Rasanya rugi kalau belum menjejakkan langkah di gunung ini. Lokasinya berada di perbatasan 4 kabupaten yakni Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang.
Sebelum musim pandemi covid 19, Wisata Bromo selalu ramai. Tidak saja di weekend, bahkan weekday pun ada saja wisatawan yang berkunjung. Mereka ingin membuktikan sendiri keindahan view Bromo yang banyak diunggah di media sosial.
Tapi selama hampir tiga bulan sejak pandemi, dunia pariwisata terkena imbasnya. Bromo yang tak pernah sepi itu mendadak senyap. Tak ada wisatawan yang meliriknya lagi karena memang semua akses tertutup.
Dari data Balai Besar TNBTS pada tahun 2019 pengunjung wisatawan baik domestik dan mancanegara berjumlah 690.831 orang. Pastinya tahun 2020 bakal anjlog di semester pertama karena adanya covid 19. Nah Juni 2020 kan mulai ada new normal, semoga dunia pariwisata juga normal kembali ya?
Oya wisata Gunung Bromo ini dikelola oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru (TNBTS). Balai Besar TNBTS ini adalah institusi dibawah kendali pemerintah pusat yakni Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Untuk bisa menikmati alam Bromo yang sungguh wow, wisatawan harus membayar tiket masuk. Untuk wisatawan domestik sebesar 27 ribu di weekday dan 32 ribu di weekend. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara tiket masuk sebesar 320 ribu. Harga tanda masuk tersebut berlaku sejak Juni 2019 lalu.
Baca juga: Lima Wisata Lombok yang Wajib Dikunjungi
Wisata Bromo menjadi wisata primadona di Jawa Timur bahkan di Indonesia. Bakal berdecak kagum melihat kemolekan alamnya yang amazing banget. Seperti apa sih kecantikannya, simak terus ya artikel ini…
Bromo bagi kebanyakan orang bukan saja sebagai surga di alam Indonesia. Tapi sudah menjadi bagian dalam hidup pencinta keindahan alam. Biasanya orang berkunjung ke suatu tempat wisata alam cukup sekali dan tak ingin kembali lagi. Tapi beda dengan alam Bromo.
Terus terang akupun begitu. Sudah tak terbilang aku mengunjungi Bromo yang keren itu. Dan tak habis pula rasa kagumku pada Allah yang melukis nyata dengan sempurna alam Bromo! Hatiku pun terbuai oleh Bromo.
Pernah suatu ketika aku traveling bersama komunitas Rainbow Moms. (RM). Sebuah komunitas emak-emak yang suka traveling — yang awalnya berteman di media sosial facebook. Anggota RM kebanyakan dari Jakarta dan kota sekitarnya seperti Bogor, DepoK, Tangerang dan Bekasi. Lainya dari Surabaya, Malang dan Mojokerto.
Nah beberapa waktu lalu, sekitar 15 orang anggota RM termasuk aku sepakat untuk ke Bromo. Kami bertemu dan meeting point di stasiun kereta api Kota Malang. So kami lanjut menuju ke hotel setelah makan siang dan jalan-jalan tipis.
Dini hari sekitar pukul 01.00 WIB kami dijemput driver menuju Wisata Bromo. Kok pagi banget ya? Yes.. sebab kami ingin menikmati sunrise yang ruarrr biasa di Bromo. Kalau berangkat pagi hanya bisa melihat panorama. Sayang kan kalau terlewati proses alam menuju pagi?
Kami ke Bromo menempuh jalur melalui Tumpang Kabupaten Malang. Sebab lebih dekat hanya sekitar 20 km dengan waktu tempuh tak lebih dari 2 jam. Jalanan lumayan bagus tapi dibeberapa titik memang ada yang berlubang.
Baca juga: Sepuluh Pesona Sungai Musi yang Tak Lekang Oleh Jaman
Nah tiba di basecamp kami harus ganti kendaraan dengan jeep yang berkapasitas 5 orang. Hawa yang dingin menyapa seketika. Oya jangan lupa kalau ke Bromo lengkapi diri dengan jaket tebal, kaos tangan dan kupluk atao topi gunung. Karena hawa di Bromo dini hari bisa mencapai minus derajat. Wuidihh duinginnn….
Dari basecamp di desa Ngadas menuju ke lokasi wisata Bromo kurang lebih 30 menit. Sepanjang jalan gelap dong karena masih pukul 03.00. Nah jeep mengantar kami di tujuan pertama yakni lokasi atau spot untuk melihat sunrise. Yukk lanjut baca yaa ada spot cantik apa saja yang bakal kami kunjungi…
Hari masih gelap menjelang waktu subuh saat kami standby untuk melihat sunrise. Pasti cantik alamnya. So pasang posisi yang strategis dong. Sebab kami datang ke Bromo saat weekend. Ramai banget, hihi….
Nah ada enam spot cantik yang akan kami eksplor. Spot tersebut yakni:
1. Pananjakan
Di area ini ada pagar tembok disepanjang jalan yang menanjak. Batas tersebut menjadi tempat berkumpulnya wisatawan yang ingin melihat sunrise. Strategis banget untuk menikmati sunrise karena tanpa halangan.
2. Lautan Pasir
Namanya lautan pasir jadi sejauh mata memandang hanya ada pasir. Disini menjadi tempat shooting film Pasir Berbisik yang dibintangi oleh Dian Sasto. Pengunjung bisa bernarsis berlatar lautan pasir yang luas dan juga gunung.
3. Padang Savana
Nah kalau pas ke Bromo musim semi setelah musim hujan, bakal melihat padang savana yang menghijau. Sungguh segar rumput liar menghijau bagai hamparan karpet.
4. Bukit Teletubies
Kenapa dinamakan Bukit Teletubies? Yes karena banyak bukit-bukit kecil yang mirip di serial film anak jaman dulu yakni Teletubies. Lekukannya bikin kami tak berkedip karena amazing banget.
5. Pure
Ini tempat sembahyang yang ada di area dekat parkir. Tapi kita gak bisa masuk, hanya bisa foto-foto di luar. Bila mengambil pict berlatar pure ini, bagus banget lho..
6. Kawah Bromo
Terakhir yang dikunjungi adalah kawah Bromo. Dari tempat parkir berjarak kurang lebih 2 km dengan melewati lautan pasir. Tapi jangan kuatir bila lelah bisa naik kuda yang banyak bersliweran dengan membayar sekitar 100 ribu pp.
Tapi hanya sampai bawah tangga ya karena kuda tidak boleh ke atas. Jadi tenaga yang ada buat jalan melalui 250 anak tangga menuju kawah.
Sampai di puncak kami bisa melihat sekitar alam di sekutar Bromo. Ada gunung Batok yang menjulang dan juga bukit-bukit menghijau. Segar banget deh pandangan kami.
Nah itu enam spot cantik yang umumnya dikunjungi wisatawan. Ternyata wow banget lho Bromo dengan segala kealamiannya.
Oya di wisata Bromo juga ada fasilitasnya diantaranya ada toilet dan juga tempat ngupi-ngupi buat ngusir rasa dingin. Juga tersedia kios-kios makanan seperti mie dan bakso dengan harga terjangkau. Jadi meski tak membawa bekal jangan kuatir kelaparan ya…hehe…
Buat yang belum pernah ke wisata Bromo ada beberapa tips yang kudu diperhatikan. Antara lain:
- Pastikan sudah fix kendaraan yang akan membawa kita ke Bromo termasuk jeep.
- Bawa perlengkapan baju hangat, kaos tangan dan kupluk.
- Kenakan sepatu yang nyaman atau memakai sandal gunung
- Sebelum ke Bromo pastikan kondisi tubuh fit ya karena harus nanjak.
- Bawa uang tunai secukupnya sebab transaksi di area wisata menggunakan uang tunai
- Jangan lupa bawa hp atau kamera untuk dokumentasi .
So kalau pandemi covid 19 sudah good bye, yukkk refreshing ke Wisata Bromo. Yang dari luar kota gak mungkin kan gak nginep?
Nih aku referensikan sebuah guest house yang murmer dan bersih. Simak ya ada di artikel Mbak Santi Suhermina Javas Guest House Malang.
Semoga bermanfaat artikel ini…