Namanya sangat sederhana: JUMOG. Entah apa artinya. Tapi siapa sangka ternyata Jumog adalah nama sebuah air terjun yang eksotis dan keren. Lokasinya berada di Kabupaten Karanganyar tepatnya di Desa Berjo Kecamatan Ngaryoso .
Air terjun Jumog (Dok. Pri)
Saat melangkah disekitar area wisata air terjun JUMOG, tatapan saya malah tertuju pada sebuah kolam renang anak yang tak begitu luas, mushola dan deretan penjual makanan dan souvenir. Disisi kanan terdapat jembatan kecil dengan air cukup deras. Dalam hati saya membathin, ini mungkin masih satu alur dengan aliran air terjun Jumog.
Kolam renang anak di area wisata air terjun Jumog (dok. Pri) Tempat InfInformasi Jumog yang asri (dok .pri)
Jalan Bareng Komunitas Rainbow Mommy
Belum lama ini saya bersama teman Komunitas Rainbow Mommy (RM) eksplor wisata lintas provinsi. Mulai dari Jateng, Jogjakarta dan Jatim dalam tiga hari dua malam. Nah untuk eksplor area Jateng, Kab Karanganyar adalah tujuan kami.
Titik kumpul yang kami sepakati di stasiun Jebres Solo. Saya berangkat sendirian dari Malang dan tiba paling awal pukul 01.00 WIB dini hari. Sedang teman lainnya berasal dari Jakarta, Bogor dan Bekasi. Sendiri menunggu di stasiun itu ternyata sesuatu yaa. Hehe… Banyak sih penumpang lainnya yang juga menunggu, entah menunggu hari terang atau nunggu jemputan saudara ataupun ortu. Kalau saya sambil menunggu teman-teman langsung pasang headset , dengar lagu dan molor. Wkkkwkkk ..
Stasiun Solo Jebres (dok.titi S)
Waktu tak terasa menggelinding dan saatnya rombongan dari Jakarta tiba sekitar pukul 03.00WIB. Usai mampir untuk urusan bersih-bersih di toilet stasiun, kami semua berkumpul dan cipika cipiki. Maklum ada yang lama gak jumpa. Oya setiap kali jalan bareng RM selalu bertemu dengan teman yang berbeda. Jadinya seru gitu kalau pada ngumpul. Tahu kan emak-emak ada aja bahan “seminar” saat ketemuan. Hehe…
Jumog Kami Datang …
Hawa Kota Solo dini hari itu segar banget. Eits tapi lama kelamaan jadi lumayan dingin dan membuat urusan kampung tengah kudu diisi. Tapi mana ada wisata kuliner buka dini hari? Yang buka menurut kami, hanya warung-warung di sekitar stasiun saja. Ternyata tidak! Ada info kalau wiskul dini hari ada lho di Solo yakni di Gudeg Ceker Bu Kusno (artikel wiskul ini saya tulis terpisah yaa). Tak membuang waktu, kami pun meluncur ke lokasi Gudeg Ceker yang kesohor itu. Kemudian dilanjut sholat subuh di masjid Jami Karanganyar dan langsung ke lokasi Air Terjun Jumog.
Selamat Datang di Jumog (dok.pi)
Hari masih pagi benar saat hi ace yang membawa kami memasuki area parkir Wisata Air terjun Jumog. Hawa bersih terhirup segar. Bunyi gemericik air pun terdengar alami. Rasanya tak sabar saya untuk melihat Jumog yang memiliki ketinggian air terjun sekitar 30 meter.
Untuk menuju ke air terjun, kami harus menyusuri jalan setapak kurang lebih 20 menit. Oya kami memilih jalur bawah yang tidak menguras tenaga dan waktu, mengingat masih banyak destinasi yang akan kami kunjungi. Kalau melalui jalur atas info yang saya terima, akan menuruni sebanyak 116 anak tangga yang berkelok dan curam. Hehe… Kami cari aman dan cepatnya saja.
Jalan setapak menuju air terjun Jumog (dok. pri) RM narsis dean 116 anak tangga Air Terjun Jumog (dok. pri)
Alam sekitar Jumog memang masih asri. Tetumbuhan hijau di kanan kiri tampak rimbun dan menyegarkan penglihatan. Sungai yang membelah area wisata berair sangat bening hingga pandanganpun tembus ke dasar sungai. Bebatuan yang menyebar dan bertingkat-tingkat, mencipta air terjun mini yang amazing. Buihnya putih memburai saat bersentuhan dengan bebatuan lainnya.
Aku menyebutnya air terjun mini bertingkat (dok.pri)
Gencaran bunyi air tumpah semakin terdengar, tapi si Jumog elum tampak. Begitu terlihat jembatan yang dibuat sealami mungkin, air terjun Jumog pun menampakkan diri. Wuihhhh …tinggi, tegap dan gagah. Hehe… Ibarat orang seperti sosok ber-uniform doreng yang terlihat handsome…Hehe..
Jembatannya keren ya (dok.pri)
Saya mendongakkan kepala dan percikan air pun menghujani wajahku. Ya Allah… Subhanallah… CiptaanMU membuatku berdecak kagum. Nun diatas sana sebuah tebing tinggi terbelah oleh aliran air yang mengucur deras. Debit airnya gede banget. Jumog yang memiliki pendamping 3 air terjun ada didepan mataku. 3 air terjun yang mengapit Jumog adalah Klueng, Kusumajati dan Jubleg.
Air Terjun Jumog (dok.pri)
Akses jalan wisata menuju Jumog baru dibangun oleh warga Desa Berjo pada Agustus tahun 2004. Semak belukar yang menutup indahnya Jumog dibersihkan sehingga keindahannya bisa dinikmati oleh dunia luar. Bebatuan yang terhampar dibawahnya menjadi pijakan langkah kami untuk mengabadikan “kegantengannya”. Duh Jumog akhirnya kami bisa menikmati airmu yang sungguh segar …
RM dengan properti nya (dok.pri)
Oya menurut saya, Jumog masuk dalam kategori wisata air terjun yang indah. Selain alamnya masih hijau juga ingkungan sekitar area wisata bersih. Dilengkapi berbagai sarana pendukung lainnya seperti kolam renang dll seperti yang sudah saya sebut di awal tulisan ini.
Pengunjung pun bebas memilih jalur mana yang akan ditempuh, jalur atas atau bawah. Sayangnya saat saya kesana belum ada transportasi umum menuju Jumog. Sehingga pengunjung yang ingin menikmati Jumog harus membawa kendaraan pribadi. Hanya membayar HTM 3rb per orang dan parkir 2 rb untuk roda 2 serta 5rb untuk roda 4, kita bisa menikmati air terjun sepuasnya. Jumog sangat cocok untuk wisata keluarga. So…kapan kalian membawa serta keluarga ke air terjun yang keren ini ?