#Tentang Media Sosial
#BPN30daychallenge2018
#harike-5
Jaman now — saat booming teknologi informasi semua kalangan tak ada yang bisa menolak. Dari kalangan atas hingga menengah bahkan masyarakat awampun terkena imbas pesatnya perkembangan itu. Yang di awal tahun milenium handphone dan laptop adalah barang “wah” yang hanya dimiliki oleh golomgan tertentu, kini kedua barang elektronik itu sudah merambah kemana-mana. Bukan hanya kalangan borjuis yang menggunakannya, tapi hampir semua lini kehidupan. Hp sudah bisa dijangkau kelas kebawah demikian laptop sudah menjadi barang yang familiar di kalangan anak-anak kita.
Perkembangan tersebut tentu saja memicu penggunaan media sosial sebagai media yang tak mengenal batas wilayah dan waktu. Kalau dulu di tahun 80an hingga pertengahan tahun 90an, komunikasi masih belum selancar sekarang. Jamam old masih berkirim surat dan harus menunggu hitungan hari untyk menerima kabar. Atau melalui telegram debgan waktu terima kabar satu atau dua hari.
Kini seiring kemajuan jaman apapun informasi bisa diketahui dalam hitungan detik, ya kan? Perkembangan yang demikian pesat tentunya diimbangi pula dengan tingkat kemajuan daya serao dan daya saring dari masyarakat. Tinggal bagaimana kita mampu gak menerima gempuran informasi dari segaka bidang dalam saat yang bersamaan.
Media Sosial tempat Blogger beraktualisasi
Bagaimana dengan blogger atau para penulis menyikapi adanya perkembangan media sosial ini? Tentu saja para penulis termasuk saya si pemula ini berusaha untuk bisa menggunakan dan memanfaatkannya. Caranya? Ya dengan membuka akun media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook dan juga blog. Dengan adanya media sosial, masyarakat khususnya para blogger bisa beraktualisasi menunjukkan eksuatensi dirinya.
Pastinya selain medua sosial sebagai tempat berbagi informasi juga sebagai media untuk job atau pekerjaannya. Misalkan blogger bisa mempromosikan produk perusahaan agar dikenal masyarakat luas. Nah blogger akan bertindak sebagai influencer atau buzzer. Bisa juga sebagai endorse suatu produk.
Jadi bermedia sosial bagi blogger atau penulis adalah ibarat sepasang sepatu yang ada dan hadur pada saat yang harus bersamaan. Seirung dan sejalan. Sebab tanpa medua sosial tak ada artinya seorang penulis atau sebaluknya. Media sosial dan penulis adalah sebuah ikatan tak nampak yang salung membutuhkan. Jadi seperti simbiosis mutualisme, setuju kan?
Media Sosial bagi seorang blogger, menurut saya:
1. Sebagai tempat untuk menyebar informasi
2. Sebagai tempat aktualisasi diri
3. Sebagai tempat untuk mendapatkan job
4. Sebagai tempat curahan hati yang positif
5. Ber-media sosial supaya tidak ketinggalan jaman (gaptek)
Intinya media sosial sangat penting bagi penulis sebagai bukti eksistensi dirinya. Luar biasa kan kekuatan atau pengaruh media massa bagi kehidupan penulis atau blogger?