Bulan April, Bulan Istimewa Buatku

Bulan April, Bulan Istimewa Buatku. Orang bijak bilang, semua bulan dalam setahun mempunyai kelebihan masing-masing. Yes aku sih setuju banget. Dan aku percaya bahwa bulan April buatku penuh kejutan dan keistimewaan.

April Mop? Bisa dibilang begitu sih. Penuh surprise dan pastinya bikin aku kaget, bahagia, haru dan sedih…mix jadi satu. Penasaran nggak kok aku bilang begitu?

Kalau kepo yuk baca aja artikelku ini, kenapa bulan April demikian spesial buatku dan hidupku? Pastinya April, bulan istimewa buat ku

Bulan April, Bulan Kelahiranku

Mungkin teman-teman sudah bisa menebak ya, kenapa April itu bulan tak biasa buatku. Bener banget, salah satunya karena aku dilahirkan di bulan ini. Lima puluh satu tahun lalu tepatnya. Setengah abad lebih! Alhamdulillah…

Aku lagi ikut acara zoom

Oleh Sang Maha Pencipta, Makassar dipilih sebagai kota kelahiranku. Kebetulan pas ayahku bertugas di Kota Daeng, aku menghirup udara untuk pertama kalinya di asrama tempat tinggal kami. Oya… bukan saya saja yang lahir di Makassar, tapi juga kedua kakakku pun lahir di sini.

Orangtuaku asli Jawa tulen. Ibu asal Gunung Kelop – Dampit Kabupaten Malang, sebuah desa terpencil — dulu — yang kini pasti udah banyak berubah. Sedang ayahku berasal dari desa di kaki Gunung Slamet. Tepatnya di desa Dukuh Pete, Belik Kabupaten Pemalang. Ortuku dari desa banget, tapi beruntung keduanya bertemu di kota Makassar.

Jadi aku hidup bersama saudara-saudaraku bukan di tanah kelahiran orangtuaku. Tapi di tanah perantauan dan mengenyam pendidikan pun di Makassar. Kota ini buatku menjadi kota bersejarah dalam hidupku.

Baca juga: Menjadi Narablog

Tapi sebenarnya setelah lahir, tak lama aku diboyong ayah pindah ke Jawa Tengah. Dan begitulah, karena mengikuti kemana ayah bertugas sebagai abdi negara, jadi banyak kota yang aku tempati. Banyak teman? Pastilah. Bahkan kadang harus mengingat, ini teman waktu sekolah SD di kota mana ya? Lulus SMP aku balik lagi ke Makassar hingga rampung kuliah.

Itulah sekelumit tentang aku yang dilahirkan di bulan April. Akhirnya merembet nulis yang lainnya. Tak apa kan? Biar kalian juga tahu, hehe…

Punya Rumah di Bulan April

Entah kebetulan atau tidak, tapi aku yakin April adalah bulan kebahagiaanku. Setelah mengontrak rumah selama 9 tahun sejak menikah, aku atau tepatnya kami — bisa membeli rumah walau via KPR. Oya kami setelah menikah, sepakat untuk tidak tinggal di orangtuaku atau di rumah mertuaku.

Dari awal mau menikah, kami berdua udah berjanji, walau keadaan apapun, tidak ingin merepotkan orangtua. Ibarat kata meski makan nasi dengan garampun kami tidak akan “njawil” orangtua ataupun saudara. Belajar mandiri, gitu…

Dan begitulah kehidupan seperti roda pedati. Berputar, kadang titik tempuh berada dibawah, naik ke atas untuk kemudian datar. Down up sudah kami alami semua.

Sampai suatu ketika di tahun 2017, kami pun sepakat untuk melepas rumah, mobil dan aset lainnya untuk kebaikan kami ke depan. Bukan untuk apa, usaha kami mengalami penurunan omset yang amat sangat teman-teman. Kami sedang diuji, saat itu. Terima kasih ya Allah…pasti ada hikmah dibalik itu…

Ya sudah aset yang ada, walau dengan berat kami jual untuk menutup biaya hidup dan membayar tanggungan hingga tuntas di titik nol. Kami memulai lagi dari bawah dan evaluasi diri. Hingga kami hanya bisa pasrah, berdoa dan terus berusaha. Kami dapat dukungan keluarga besar, hingga kuat menghadapi cobaan yang cukup berat.

Bareng keluarga besar

Alhamdulillah akhirnya kamipun menemui jalan untuk bangkit lagi. Bersemangat pastinya. Sambil berpasrah diri, kami selalu maksimal berusaha dan terus memohon. Ya Allah beri kami kekuatan untuk kembali tegak berdiri….

April 2022, Kami Dapat Rumah (Lagi)

Berada di titik nol itu tidak enak banget lho… Yang awalnya banyak teman-teman mendekat saat aku “ada”, kini perlahan banyak yang mundur. Jadi ingat seperti pepatah ada gula ada semut gitu. But i don’t care sih…

Beruntung sebelum ekonomi rumah tangga kami goyah, aku sudah ancang-ancang harus bagaimana. Aku kembali menoleh hobi jaman dulu yang sempat kutinggalkan. Hobi menulis, tapi kalau diseriusi bisa mendatangkan cuan kan?

Suami juga demikian. Setelah sekian lama meninggalkan pekerjaan semula, akhirnya memulai dari awal lagi. Oya teman… suamiku dulu kusarankan untuk membantu usahaku agar makin berkembang dengan meninggalkan pekerjaannya.

Ternyata itu adalah hal yang keliru menurutku. Karena dengan suami istri menjalankan usaha yang sama, ketika usaha itu runtuh sangat mempengaruhi ekonomi keluarga. Jadi goyah seperti yang kami alami.

Tapi sudahlah… itu sudah lewat dan kami sudah melupakan. Namun belajar dari pengalaman yang lalu-lalu, kini kami menjalankan pekerjaan masing-masing dan saling menopang. Begitulah seharusnya sebagai seorang istri dan suami, saling support dan membantu kan?

Bersama kedua gadisku

Dan kami bersyukur banget di tahun 2021, disaat pandemi banyak orang mengeluhkan tentang pekerjaan — kami malah diberi kelancaran rejeki oleh Allah. Alhamdulillah banget ya Allah…

Setelah 5 tahun kami tinggal bukan di atap sendiri, akhirnya kami bisa membeli gubug lagi. Kali ini bukan dengan KPR tapi dengan sistem in house (nanti kutulis artikel sendiri ya). Semuanya begitu diperlancar dan dipermudah. Tak percaya tapi itu nyata. Kun fa yakun…Kalau Allah sudah berkehendak tak ada yang tak mungkin. Betul kan?

Dan insha Allah, bulan April 2022 ini kami akan menempati rumah itu. Syukur yang tak berkesudahan pokoknya. Tuh kan bulan April lagi… jadi memang April buatku lekat dengan bulan yang istimewa buatku.

Pesan Moral

Teman-teman semua, aku tak bermaksud ri’ya ya dengan artikel ini. Ada pesan moral yang ada di dalamnya. Bahwa siapapun berhak atas hasil yang diharapkan, bila kita benar-benar all out dalam berusaha.

Allah itu suka dengan umatnya yang tak lelah untuk mengejar mimpi. Mimpi yang ketika kita terbangun, kemudian menyeruak semangat dalam dada untuk me-real-kannya.

Semoga yang takut untuk bermimpi tentang keinginannya, segeralah untuk bermimpi. Sebab mimpi itu bagian dari keinginan yang kudu diwujudkan. Ketika mata terbuka ada yang kudu dikejar. Hap tangkap!

Apalagi sekarang bulan suci Ramadhan, bulan penuh berkah. Semoga doa yang kita langitkan disambut Allah dengan kenyataan. Bukan mimpi !

Satu lagi, semoga Aprilku juga seperti bulan kelahiran kalian, selalu membawa kesegaran dalam hidup. Entah itu Januari, Februari dsb. Tapi yang pasti dalam hidupku: Bulan April, Bulan Istimewa Buatku. Kamu, lahir bulan apa?

Leave a Comment