Blusukan di Pasar Tradisional Oro Oro Dowo Malang

Day 4, ODOP ISB

Blusukan di pasar tradisonal, siapa takut? Kalau saya malah lebih suka berbelanja di pasar yang kata sebagian orang, becek. Padahal jaman now, banyak pasar tradisonal yang merubah wajahnya menjadi lebih bersih dan cozy. Tapi tidak meninggalkan konsep dan kesan pasar rakyat.

Ah masaaak…?

Kalau di Malang sih gitu. Pasarnya banyak direnovasi menjadi lebih lebih bagus dan bersih. Dibangun senyaman mungkin dan permanen dengan bagian atas berbahan galvalum dan bagian atap lebih tinggi untuk sirkulasi udara, ramah lingkungan dan harga barang atau produk lebih terjangkau.

Pasar Tradisonal yang Kekinian (Modern)

Memang ada? Di Malang ada lho pasar tradisional yang terlihat modern, meski belum semuanya sih. Pasar ini menjadi salah satu pasar tradisional percontohan. Adalah Pasar Oro Oro Dowo yang berlokasi di Jalan Guntur no 20 Malang.

Pasar Oro Oro Dowo Malang (dok.ist)

Pasar Oro Oro Dowo terlihat rapi. Setiap jenis produk yang dijual seperti sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, daging, kuliner masing-masing dipisahkan berdasarkan produk sejenis. Sehingga pengunjung pasar tidak bingung mencari apa yang dibutuhkan.

Lapak Makanan (dok.ist)

Pasar ini diresmikan pada 1 April 2016 oleh Mentri Perdagangan RI Bp T Lembong bersama Walikota Malang saat itu Abah Anton. Pasar ini merupakan pasar lama yang berusia sekitar 80 tahunan. Dulu dibangun tahun 1930-an bersamaan dengan Pasar Bunul dan Pasar Kebalen. Sehingga bisa dibilang ketiga pasar tersebut merupakan pasar saat masa kolonial Belanda.

Fasilitasnya Lengkap dan Keren

Pasar Oro-oro Dowo meski dibangun modern tapi tidak meninggalkan konsep sebagai pasar tradisional yang tetap merakyat. Ciri modern terlihat dari kerapian dan fasilitas yang ada. Seperti ada mushola, ruang menyusui, wastafel yang bersih, toilet yang sehat serta kinclong. Yang mencolok adalah adanya troly yang disediakan untuk para pengunjung yang ingin berbelanja.

Troly di Pasar Oro Oro Dowo (dok.ist)

Lantai pasarpun tidak terdapat genangan air yang menyebabkan jadi becek. Karena lantainya dari keramik. Dirunut kenapa tidak ada ceceran air, ternyata pembuangan air tidak melalui got atau saluran seperti biasanya. Tetapi disalurkan melalui pipa-pipa yang ditanam dalam tanah.

Kemudian antara satu lapak dengan lapak lainnya terdapat ruas jalan yang cukup lebar. Sehingga pengunjung yang berbelanja tidak berdesak-desakkan. Termasuk tidak ada barang yg diletakkan semau gue. Semua serba diatur dengan disiplin tinggi. Wahh pokoknya keren deh pasarnya.

Pasar yang Dikenal Dengan Jajan dan Kuliner Tradisional

Senangnya belanja di Pasar Oro Oro Dowo selain menawarkan suasana nyaman, kita juga disuguhi penganan tradisional. Sejak lama pasar ini dikenal dengan jajanan tradisional yang enak dan murmer. Seperti Kue Lumpur, kue mangkok, nagasari, cenil, gethuk dll Harganya pun terjangkau antara 2 ribu – 5 ribu rupiah.

Kue tradisional Lumpur (dok.ist)

Ada juga nasi pecel, nasi urap, nasi jagung, rawon dll. Rasanya semua ingin dibeli kalau datang ke pasar yang memiliki luas 3400 meter persegi. Pasar yang menurut saya pasar yang menyenangkan ini, terdapat 251 pedagang dengan jumlah kios 71 buah dan kurang lebih 180 los.

Saat berbelanja ke Pasar Oro Oro Dowo ditemani suami atau teman, kalau misal mereka nggak mau ikut masuk pasar jangan dipaksa. Biar suami atau teman menunggu di luar atau disebelah pasar. Persis disebelah kiri atau barat pasar, ada taman yang rindang. Taman tersebut adalah taman hutan kota Merbabu. Suami atau teman bisa jogging di dalam taman sambil menunggu kita berbelanja. Dapat belanjaan, dapat sehat juga kan suami yang mengantar kita?

Nah jadi next time kalau ke Malang jangan lupa deh mampir ke pasar percontohan ini. Pasti kalian terheran-heran dengan pasar tradisional berkonsep modern yang super bersih ini. Tak percaya? Mlipor aja cuzz…

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *